Selamat siang, Vocapost,
Selamat ulang tahun yang keempat!!
Selagi momennya merayakan ulang tahun, aku ingin mengucapkan--atau mungkin, tepatnya bercerita agak panjang – atau mungkin, sangat, panjang. Boleh kan?
Di momen seperti ini, membuatku terkenang akan masa-masa dua tahun lalu, saat pertamakalinya aku bergabung dengan forum vocapost. Waktu itu tepat beberapa hari rilisnya Vocalo.ID yang pertama. Ya, alasanku bergabung dengan Vocapost adalah karena mendengar teaser Vocalo.ID, dan terkagum dengan lagu-lagu yang ada di sana. Vocaloid berbahasa Indonesia! Lagu “Venus di Ujung Jari” bagus banget! “Asal Ngomong” nya kocak! “Sang Kolektor” nya seram! “Vocalo.ID KEREN!!!” Wow, itu pertamakalinya aku merasa sangat excited seperti itu! Dan melihatnya, terus terang, aku tergelitik. Aku merasa semangatku membara. ...Oke, memang mungkin kelihatan berlebihan dan dramatis. Tapi, jujur. Aku juga ingin ikut berkarya! Aku juga ingin menyumbangkan sedikit guratan inspirasiku, entah itu gambar, melodi atau lirik dalam lagu! Akhirnya dengan berbekal semangat itu, aku bergabung.
Tak disangka, begitu bergabung aku mendapatkan banyak teman baru. Vocapost adalah forum pertama dimana aku AKTIF dan tak segan untuk posting di dalamnya. Seiring berjalannya waktu, aku mulai dekat dengan banyak member yang aktif saat itu, karena hampir setiap hari aku masuk di chatbox -- yang kemudian bergeser ke IRC karena chatbox nya overload.
Masih teringat, pertama kali aku mencoba ikut dalam pembicaraan dalam chat IRC. Sayaka sebagai salah satu moderator saat itu, menyambut hangat sambil bercanda. Sejak saat itu chat IRC Vocapost seperti jadi "tempat untuk pulang", karena setiap saat, kapanpun bisa terhubung internet, aku akan tersambung dengan #Vocapost. Waktu itu belum ada OP-- si ChanServ. Jadi orang-orang dulu-duluan masuk IRC untuk dapat OP, agar bisa jadi "Moderator" di IRC selama dia login
) Oh, aku ingat saat aku jadi OP dan meng-kick diriku sendiri. So maso.
)
Di masa Vocalo.ID 2, aku semangat sekali ingin bergabung menyumbang lagu. Atau lirik. Kemudian bersama Nuunu, kami membuat sebuah lagu berjudul "Ie to Iu Basho". Sebuah lagu yang liriknya tercipta karena aku anak rantauan yang kangen rumah
) Lalu ada New Stories, di mana akhirnya aku tak sempat menyelesaikan lirik untuk Nuunu (sampai sekarang. Maaf ya Nu
), namun aku tetap ikut berpartisipasi dengan lirik dan lagu setengah jadi ku yang akhirnya aransemennya dibantu oleh Bang Ittou; dan jadilah "Datte Atashi" di sana
Lepas dari dua album itu, rasanya ada banyak... apa ya. Kejadian? Konflik? Baik yang menyangkut hubungan antar member, hubungan antar member regional... …Meninggalnya Sayaka… Aku tak bisa menyebutkannya satu-satu, karena banyak yang tercampur dalam kehidupan pribadiku juga.
Meski memang banyak yang terjadi, dan meskipun aku sudah tak sesering itu main ke forum Vocapost, atau IRC #Vocapost, aku tetap sayang sekali pada forum ini. Aku masih menganggap forum ini “Rumah” ku di internet.
Di kesempatan ini, aku ingin menyampaikan unek-unek ku. Tentang keadaan Vocapost sekarang, dan tentang apa yang sebenarnya aku rasakan.
Banyak member lama yang mulai melepas diri dari Vocapost. Alasan mereka, pastinya berbeda-beda tiap pribadinya. Karena tidak lagi merasa cocok dengan keadaan yang ada, atau karena ingin meneruskan jalannya di tempat lain, sibuk di real life, atau apa, aku tak bisa menjelaskannya dengan baik karena tak tahu banyak. Di sisi lain, mereka teman-temanku. Aku sayang mereka. Tapi aku juga sayang Vocapost. Kalau mereka pergi dari Vocapost, haruskah aku ikut? Aku memang tak seberapa aktif lagi di Vocapost, tapi haruskah aku ikut pergi?
Pikirku sih, aku bakal tetap ada di Vocapost. Meski mungkin tak aktif lagi. Karena, seperti yang kukatakan di atas tadi, Vocapost masih adalah “Rumah” ku. Meski mungkin banyak kawan-kawan dekatku tak ada yang aktif lagi di sini. Dan lagi, aku tak banyak aktif lagi sehingga tak seberapa kenal dekat dengan member baru... maaf ya :'(
Tapi ada satu hal yang membuatku… kecewa. Mungkin berbeda dari yang lainnya, yang begitu bangga dan ikut bahagia dengan kejadian ini. Tapi maaf. Jujur, aku tak bisa ikut bangga.
Dengan berpartisipasinya Vocapost di MikuExpo.
Sebagai member yang tidak aktif, mungkin salahku karena tak mencoba menanyakan langsung kepada PIC (Person-In-Charge) saat itu. Mungkin memang salahku, karena tidak cari tahu.
Sampai saat MikuExpo terselenggara,
Aku tidak tahu kalau Vocapost ikut berpartisipasi di dalamnya.
Aku tidak tahu kalau lagu “Venus di Ujung Jari” akan ikut dinyanyikan Miku saat konsernya.
Aku tidak tahu kalau sebelum event berlangsung, ketua dan beberapa member mendapatkan kesempatan khusus untuk membantu kelangsungan MikuExpo.
Kalau saja aku tahu, mungkin, setidaknya, pemberitahuan di forum yang menyatakan “Vocapost ikut ambil bagian dalam MikuExpo, lho! Ditunggu kejutannya ya~
“ atau sejenis itu, aku pasti, pasti, akan ikut bangga dan senang sekali dengan event ini.
Jadi maaf ya, jika ada yang merasa tersindir, terluka, atau jijik karena apa yang aku katakan di social media tanpa mention. Sekarang, aku sudah mengumpulkan seluruh keberanianku untuk mengatakan semuanya, apa yang ada di pikiranku, apa yang aku rasakan.
Khususnya untuk Mohax_2000, Itsminchan, dan Provoltion – ini sepengetahuanku, aku tidak tahu pasti kalau ada yang ikut sebagai panitia resmi yang lainnya.
Bukan, bukannya aku sentimen. Bukannya aku mau menyerang kalian. Aku biasa-biasa saja kok dengan anda-anda sekalian. Aku hanya ingin jujur menyampaikan apa yang aku rasakan. Daripada bicara di belakang, kan? Iya, kan?
Aku iri karena kalian bersinar di sana. Jujur. Aku iri.
Berkali-kali aku bertanya pada diriku sendiri, “Ah, apa ini salahku, kurang aktif mencari tahu.” “Apa ini salahku, tak seberapa dekat dengan Pak Ketua -- Mohax, Minny, dan yang dekat dengan mereka yang lainnya?” Tapi ya tak pernah aku bisa mengatakan – atau menanyakan langsung kepada yang bersangkutan. Pengecut, ya? Padahal pertanyaan-pertanyaanku menumpuk.
“Kenapa Vocapost tahu-tahu jadi panitia di MikuExpo?”
“Kenapa di special thanks, ditulis ‘VOCAPOST’ dan ‘VOCALO.ID’ terpisah? Bukannya mereka SAMA? Bukannya yang komunitas itu ‘VOCAPOST’, dan ‘VOCALO.ID’ itu produknya? Untuk apa terima kasih ke PRODUK? Atau, sekarang ‘VOCAPOST’ dan ‘VOCALO.ID’ itu organisasi dengan keanggotaan yang eksklusif? Atau apa?”
“Lalu aku sebagai apa disini? Member ‘VOCAPOST’? Bolehkah aku disebut sebagai “member VOCALO.ID” juga? Aku kan dulu juga berpartisipasi dalam ‘VOCALO.ID’?”
…erh, yang terpikirkan hanya itu saja saat ini.
Yang bisa bantu menjawab pertanyaan-pertanyaanku, mohon dijawab ya.
Sebelum aku akhiri, aku minta maaf untuk pihak-pihak yang merasa tersinggung karena ucapanku di social media. Khususnya Minny. Aku tahu kamu tersinggung dengan pemikiranku yang kutulis, sampai memblokku, dan mengutarakan perasaan di sosmed dengan “No Mention” yang sama dengan yang kulakukan. Kupikir aku akan ditegur langsung, tapi sampai sekarang, nyatanya tak ada apapun. Daripada diam-diaman lebih lama lagi, maaf ya aku nyatakan disini semua. And sorry. Apapun yang kuutarakan, aku tak pernah merasa memfitnah ya.
Apa bedanya Minny dan aku sendiri, yang ternyata Minny juga membicarakan pendapatnya di saat aku tak ada? Bahkan bicara di depan teman-teman member IRC lainnya, setelah aku off? Bukannya memanggilku langsung saat aku masih online? Jujur aku heran, perasaanku campur aduk, bingung, entahlah. I thought we weren’t enemies?
Yang jelas, kini aku minta maaf untuk segala ketidaknyamanan hati dan perasaan yang kutimbulkan karena kata-kata yang kutulis. Termasuk tulisan ini, kalau sekiranya menyakiti.
Terima kasih juga sudah “diingatkan” meski tidak secara langsung.
Terlepas dari masalah konflik (pribadi?) ku ini, mungkin selain masih banyak masalah internal lainnya ya di Vocapost. Tapi aku tak seberapa mengerti dengan hal-hal tersebut. Pembagian royalti kah, keputusan yang diambil sepihak kah, dominasi kekuasaan atau apa lah, entahlah. Aku sendiri bingung kok posisiku sekarang ini masih dianggap member atau tidak.
Bingung. Maaf.
Akhir kata…
Terima kasih banyak, Vocapost, yang sudah mengajarkanku banyak hal. Terima kasih atas segala kebahagiaan yang kudapat karena bergabung. Terima kasih atas semua kesempatan yang aku dapatkan saat menjadi member (eh, sampai sekarang juga masih member sih. Kecuali mulai saat ini saya dipecat D: ).
Maafkan aku, untuk tindakan dan kata-kata yang kulakukan dan kulontarkan, yang mungkin tanpa pikir panjang. Maaf jika tulisan ini membuat anda-anda yang membaca merasa tidak enak, marah, sedih, atau jijik padaku. Maafkan aku karena tidak seaktif dulu. Maafkan aku tak mampu melakukan hal berguna yang nyata bagi Vocapost.
Terima kasih atas semua pengalaman, baik yang menyenangkan, maupun yang menyakitkan.
Selamat ulang tahun, Vocapost.
Semoga sukses.