Diskusi Prospek Vocaloid Asli Indonesia

Yo! Di sini tempat kita bisa berdiskusi tentang Vocaloid asli Indonesia.

Teknologi Vocaloid dikembangkan oleh Universitas Pompeu Fabra di Spanyol beserta Yamaha Corporation. Teknologi ini dikemas oleh studio piranti lunak seperti Zero-G, Crypton Future Media, dan Internet Co. Ltd menjadi tokoh-tokoh Vocaloid yang kita kenal. Sekarang, selain berbahasa Inggris dan Jepang, kemampuan bahasa Vocaloid ditambah dengan Bahasa Spanyol dan Bahasa Korea.

Yang ingin aku bicarakan adalah prospek sebuah studio piranti lunak asal Indonesia mengembangkan Vocaloid asli Indonesia.

Ide ini muncul saat aku menyadari bahwa perusahaan Yamaha sudah lama berakar di sini. Bila Yamaha melihat bahwa pengguna dan peminat Vocaloid di Indonesia cukup banyak, mungkin Yamaha akan meminta studio piranti lunak di Indonesia untuk mengembangkan Vocaloid asli Indonesia. Kemungkin yang lain adalah bila ada orang yang mau mengembangkan Vocaloid, mungkin dia bisa mendapatkan lisensi penggunaan teknologi Vocaloid dengan mudah.

Poin-poin yang menarik untuk ditinjau lebih dalam adalah sebagai berikut.

- Apakah pengguna dan peminat Vocaloid di Indonesia sudah cukup untuk menjustifikasi keberadaan Vocaloid asli Indonesia?

- Apakah harga Vocaloid yang mahal akan menyebabkan sepinya pembeli?

- Apakah tingkat kesulitan membuat Voicebank Bahasa Indonesia?

- Siapakah yang akan menjadi donor suara?

- Maukah kamu menggunakan Vocaloid asli Indonesia?

Mari kita diskusikan! Jangan lupa mengisi poll!

kalo ada VOCALOID asli indonesia bakal keren banget tuh :3
producer musik indonesia bakal setuju bgt nih :3

Gw sih dukung aja de vocaloid indonesia

Wa dukung dengan vocaloid asli indonesia

* hal untuk mendiskriminasikan vocaloid indonesia ( jika benar ada) mungkin akan terjadi mengingat penggemar vocaloid jepang semakin lama semakin banyak tinggal kita mengakali aja
* harga mahal bisa juga membuat sepi pembeli karena tipikal masyarakat indonesia yang doyan gratisan ( seperti saya dan saya bangga ) mungkin dengan dikasih software gratis an dl untuk promosi
* Tingkat kesulitan wa rasa mungkin ga juga karena notabene bahasa indonesia merupakan bahasa yang mengadaptasi berbagai bahasa di dunia misale jepang, belanda, inggris dan lain sebagai nya
* untuk donor suara wa rasa mending mencari orang yang tidak terkenal di layar kaca supaya ga di gocip2 ama inpotainment bahasa entar
*Anda bertanya maukah saya mau menggunakan? wa jawab dengan dada terbuka dan lantang MAU!!! ( asal gratis ) dibuat duet mungkin semakin mantap

saya dukung gan

karena vocaloid untuk semua

Quote :

- Maukah kamu menggunakan Vocaloid asli Indonesia?

bagian itu saya agak pesimis...
soalnya ini sama saja dengan fansub Indonesia, udah banyak fansub berbahasa Indonesia yang bertebaran, tapi aku rasa yang mendownload dan melihat masih sedikit

untuk referensinya silahkan cek disini [You must be registered and logged in to see this link.]

IMO alasan orang2 gak mendownload fansub berbahasa Indonesia itu, kayaknya juga akan menjadi alasan yang sama kenapa gak pake ato dengerin Vocaloid asli Indonesia, yaitu :
- terlalu banyak wapanese yang mendewakan hal2 tentang Jepang
- rilis yang jarang2
- harus butuh media televisi sebagai media promosi pertama

Hmm... kayaknya sih pasarnya masih kurang prospektif. DTM aja masih terbatas, apalagi yang berminat sama jejepangan dan vocaloid.

Dan vocaloid kalau dilihat sebagai teknologi semata, menghapus jejepangannya, apa yang akan terjadi sama fanbasenya coba? yang kebanyakan berakar dari jejepangan.

gw ngga mendukung dan entah knp ngga mau make...

saya dukung2 aja
kalo misalkan terealisasikan juga masih bisa
tapi setelahnya...

kalo liat sikon sekarang ini
pasti banya pro kontranya

harga mahal? pasti dibajak

pasti banyak artis2 yg menolak hadirnya vocaloid, mungkin takut kalah tenar lah, ada yg bilang suara synth itu ga pantas masuk seni vocal lah, dsb...
soalnya di jepangnya aja masih ada yg kaya gitu

klo bukan bishonen/shota mungkin gak mau mainin...
(sebab klo suara nya jelek tp karakternya cakep/imut, bisa gampang dimaafkan)
lbh suka mainin vocaloid yg udah populer...
lbh doyan ngebully drpd nyanyi serius kyk artis...

vocaloid itu mainan aja deh, gak usah jadi artis beneran, nanti malah bikin stress...
gak usah voca indo, pake jepang aja, kan cuma mainan ini...

rikishi wrote:

Quote :

- Maukah kamu menggunakan Vocaloid asli Indonesia?

bagian itu saya agak pesimis...
soalnya ini sama saja dengan fansub Indonesia, udah banyak fansub berbahasa Indonesia yang bertebaran, tapi aku rasa yang mendownload dan melihat masih sedikit

untuk referensinya silahkan cek disini [You must be registered and logged in to see this link.]

IMO alasan orang2 gak mendownload fansub berbahasa Indonesia itu, kayaknya juga akan menjadi alasan yang sama kenapa gak pake ato dengerin Vocaloid asli Indonesia, yaitu :
- terlalu banyak wapanese yang mendewakan hal2 tentang Jepang
- rilis yang jarang2
- harus butuh media televisi sebagai media promosi pertama

iya saya setuju kata riki-san, vocaloid itu sendiri mungkin sudah melekat dengan "jepang" ; industri musik di indonesia ini gak sesehat seperti di luar indonesia, saya kurang paham sejarah vocaloid itu sendiri bagaimana, tapi yang saya lihat program ini di ciptakan sebagai teknologi musik, dari namanya saja sudah "vocal synthesizer" manipulasi vokal, dan untuk di indonesia mungkin tahun pertamanya prospeknya kurang bagus, dan hanya segelintir musisi yang akan memanfaatkan hal itu, dan hanya beberapa rumah produksi yang mungkin sedikit berani untuk memproduseri musisi vocaloid di indonesia, tapi gak ada salahnya untuk yakin ; untuk vocaloid yamaha sendiri saja sudah bisa dibilang tidak murah harga nya, dan kendala lagi di masalah dana, bajakan tidak bajakan kembali kepada moral masing2 imho

Uby wrote:

klo bukan bishonen/shota mungkin gak mau mainin...
(sebab klo suara nya jelek tp karakternya cakep/imut, bisa gampang dimaafkan)
lbh suka mainin vocaloid yg udah populer...
lbh doyan ngebully drpd nyanyi serius kyk artis...

vocaloid itu mainan aja deh, gak usah jadi artis beneran, nanti malah bikin stress...
gak usah voca indo, pake jepang aja, kan cuma mainan ini...

kamu ini >.< apa2 shota *jitaklen
tapi bener juga sih, tergantung dari bentuk dan karakter dari vocaloid indonesia itu nantinya, selain itu pendonor suara juga berperan penting kalo untuk di indonesia y

ato mungkin vocaloid jepang yang di mod voice bank nya sehingga bisa berbahasa indonesia, menurut saya itu lebih asik imho

nicevibes wrote:

ato mungkin vocaloid jepang yang di mod voice bank nya sehingga bisa berbahasa indonesia, menurut saya itu lebih asik imho

Line terakhir om kace ini saya setuju banget. Dan yang pasti kalaupun pangsa indonesia memang bisa diakui oleh yamaha, saya setuju banget dan sepenuhnya mendukung kalau bentuk realisasinya seperti itu. Secara pelafalan, bahasa indonesia nggak serumit bahasa Inggris, walau memang sedikit lebih rumit dari bahasa Jepang.

^ Nicevibes

wah ini dia wa setuju pake voice bank orang asli jepang tp yang bisa berbahasa indonesia tp takutnya entar si voice bank nya jadi lebih terkenal ketimbang vocaloidnya pas di sorot kamera Indonesia

Tidak kusangka, sedikit mengundang kontroversi. Diskusi akan menarik. Muahahaha....

Uby wrote:

klo bukan bishonen/shota mungkin gak mau mainin...
(sebab klo suara nya jelek tp karakternya cakep/imut, bisa gampang dimaafkan)
lbh suka mainin vocaloid yg udah populer...

Poin yang menarik. Imej tokoh pasti akan mempengaruhi keberhasilan Vocaloid. Apakah penggemar Vocaloid yang sekarang akan menerima gambar tokoh yang tidak bergaya manga? Aku rasa bila Vocaloid asli Indonesia muncul, gambar tokoh tetap mempertahankan gaya manga, paling tidak di awal-awal.

indrahebat wrote:

Hmm... kayaknya sih pasarnya masih kurang prospektif. DTM aja masih terbatas, apalagi yang berminat sama jejepangan dan vocaloid.

Dan vocaloid kalau dilihat sebagai teknologi semata, menghapus jejepangannya, apa yang akan terjadi sama fanbasenya coba? yang kebanyakan berakar dari jejepangan.

Untuk ini, aku rasa kita bisa berharap kepada See-U. Mengingat bahwa musik pop Korea juga banyak penggemarnya, akan ada penggemar Vocaloid yang tidak pernah menyentuh budaya populer Jepang. Saat penggemar Vocaloid dari masing-masing kubu bertemu, ada kemungkinan mereka akan menyadari bahwa Vocaloid tidak terkait oleh bahasa mana pun.

indrahebat wrote:

nicevibes wrote:

ato mungkin vocaloid jepang yang di mod voice bank nya sehingga bisa berbahasa indonesia, menurut saya itu lebih asik imho

Line terakhir om kace ini saya setuju banget. Dan yang pasti kalaupun pangsa indonesia memang bisa diakui oleh yamaha, saya setuju banget dan sepenuhnya mendukung kalau bentuk realisasinya seperti itu. Secara pelafalan, bahasa indonesia nggak serumit bahasa Inggris, walau memang sedikit lebih rumit dari bahasa Jepang.

Seperti lokalisasi Hatsune Miku untuk pasar Amerika Serikat yang akan keluar, ya? Aku berpikir itu langkah pertama yang bagus. Bila sudah terbiasa dengan Vocaloid yang melafalkan Bahasa Indonesia dengan baik, mungkin jalan untuk munculnya Vocaloid asli Indonesia semakin terbuka.

Kendala utama lokalisasi tentunya bahasa. Pelatihan pelafalan akan membutuhkan waktu yang tidak singkat karena sepertinya di antara donor suara yang sekarang, tidak ada yang bisa Bahasa Indonesia. Ditambah dengan dibutuhkannya sample suara yang lebih banyak untuk mendapatkan lafal yang bagus, banyak pengguna dan penggemar Vocaloid Indonesia benar-benar harus menjustifikasi biaya dan waktu tambahan yang diperlukan untuk membuat voice bank baru.

Tapi, tentu saja, kendala bahasa tersebut juga berlaku untuk pembuatan Vocaloid baru. Mungkin lokalisasi memang langkah yang baik.

- Apakah pengguna dan peminat Vocaloid di Indonesia sudah cukup untuk menjustifikasi keberadaan Vocaloid asli Indonesia?

pasarnya ga ada, okelah untuk fans (mungkin) ada walaupun tetep ga sebanyak vocaloid jepang atau korea nantinya.
tapi untuk skala producer, kayanya ga banyak deh. di indonesia sendiri ga banyak, diluar negri apalagi.

- Apakah harga Vocaloid yang mahal akan menyebabkan sepinya pembeli?

sekalipun murah pasti akan tetap di bajak, sad but true.

- Maukah kamu menggunakan Vocaloid asli Indonesia?

why not? kalo misalnya lagi produce track bahasa indonesia dan pelafalannya lebih fasih

Hmm Pro kontra nya semakin banyak kl setelah wa pikir2 lagi kemungkinan Vocaloid Versi Indonesia mungkin ga bakal se Booming Miku ada point2 yang bisa mengarah kesana

1. Voice Bank - ini aja masih di debatkan
2. Dana - wa rasa membuat Vocaloid dari awal butuh dana yang amat banyak
3. Maskot - Wa rasa entar bentuknya aneh

mending daripada buat lagi mending di upgrade Hatsune Miku with plugins support Indonesian, Javanese, Balinese Language kek na bakal keren
soale suara Miku da imut banget

voted wah bagus nih threadnya
kirim ke redaksi media2 massa donk hasil diskusinya
ahaha akhirnya kewajiban saya buat membuka visi lebih dalam terpanggil xD

Yamaha yg dimaksud Rakuin itu, institut & toko musik kan?
soalnya ada gap yg cukup jauh sama Yamaha di bidang otomotif

1. keberadaan vocaloid bikinan Indonesia layak buat diperjuangkan
   justru itu jalan utama kita naik ke puncak se-muda mungkin, bukan cuma sebagai konsumer.
   
   
2. bukan harga yang bikin sepi pembeli, tapi rasio fungsi vs biaya penukarnya.
   mainan buat anak-anak seharga Rp 5 juta mahal ga?
   tapi pertimbangkan kemungkinan berikut, gimana klo dgn Rp 5 juta, kita bisa punya vocalist professional, tools buat edukasi musik yg luas, brand image yang kuat, icon iklan produk sekunder, entertainer tanpa skandal, penghasil berbagai web service & aplikasi turunan yg baru, dan jalan masuk buat komunitas/industri yg positif, dll dll?
   pertimbangkan...
   
   
3. voicebank indonesia sebenernya beda tipis dengan voicebank jepang, namun beda jauh dengan voicebank english, kita semua udah membuktikannya bukan?
   tinggal tambah vocal "eu" , konsonan C-C-V (contohnya pra, fla, nga, bra, flu, kla)
   malah sebenernya kita bisa double selling VB Indonesia ke versi Jepang Korea dll kalo imagenya cocok dan mengglobal
   
   
4. vote yg bebas skandal, favoritku sih Astrid, Nunik Laluna, atau vocalist Mocca yg emang udah mendunia... vocaloid tuh image jangka panjang.
   
   
5. Harus mau, kalo bukan kita yang mulai siapa lagi?

Justru bakal aneh kalo tiba-tiba ada perusahaan developer yg publish vocaloid tanpa melibatkan peran aktif kita-kita di sini
notabene kita bisa mengklaim diri sebagai komunitas paling berpengalaman di bidang vocaloid loh, paling tau pasar seluk-beluknya...
tanpa kita, yakin aja siapapun yg masuk ke vocaloid bakal failed

so dear my friend, dream high. do your hobby as a great job, jangan kecilkan kemampuan dan hasil kerja kalian. be optimist and more confident, and we'll arrived.

mohax_2000 wrote:

malah sebenernya kita bisa double selling VB Indonesia ke versi Jepang

Ooooh krn huruf2 kita jauh lebih banyak & lengkap dibanding huruf jepang, woooow hebaaaat

- Apakah pengguna dan peminat Vocaloid di Indonesia sudah cukup untuk menjustifikasi keberadaan Vocaloid asli Indonesia?

Setauku masih sepi... Belom terlalu banyak peminat terutama producernya... Kalo fans dah cukup banyak...

- Apakah harga Vocaloid yang mahal akan menyebabkan sepinya pembeli?

Tentu saja... Distribusi yang terbatas juga akan membuat sepinya pembeli...

- Apakah tingkat kesulitan membuat Voicebank Bahasa Indonesia?

Biasa aja sih... Bahasa Inggris yang lebih rumit aja bisa jadi voicebank... Apalagi Bahasa Indonesia~

- Siapakah yang akan menjadi donor suara?

Aku mau yang suaranya unik dan ga pasaran... Vokalisnya Mocca is a good example...

- Maukah kamu menggunakan Vocaloid asli Indonesia?

Tergantung kualitas dan tingkat keunikan Vocaloid tersebut... Kayak Rin Len suaranya beda sendiri dibanding Vocaloid lain. Ga kayak Kaito Gakupo Kiyoteru yang... Agak mirip? Dan dalam opini saya, aku ga terlalu suka Vocaloid yang terlalu real... Karena Vocaloid adalah Vocaloid, penyanyi real adalah penyanyi real. Saya tetap berminat, asalkan walaupun real, suaranya bisa dioprek dengan mudah untuk mendiferensiasikan dari yang lain...

- Maukah kamu menggunakan Vocaloid asli Indonesia?
mau dong mungkin ini menjadi hal yang seru untuk dicoba
- Apakah tingkat kesulitan membuat Voicebank Bahasa Indonesia?
menurut saya, tidak terlalu sulit untuk membuat VB Bahasa Indonesia, karena perbedaan huruf dll antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang lumayan sedikit. Mungkin perbedaanya di bagian cara pengucapan nya dll.

argumennya haku keren.. ahahaha... dream high yes.

Berarti memang kita yang harus memotori yah?

Kita patut perjuangkan, ini aku ngerti, tapi ada fakta kalau kondisi pasar indonesia sekarang belum memungkinkan, kira2 langkah apa yang bisa diambil biar pasarnya bisa berkembang di indonesia? Musisi Desktop di Indonesia emang nggak sebanyak di Jepang kan? Ada yang tau seberapa banyak?

Apa berarti di sini kita perlu mempromosikan vocaloid sebagai virtual instrument? Bukan sebagai objek idola?

mohax_2000 wrote:

kirim ke redaksi media2 massa donk hasil diskusinya

Ahaha... ini penting keknya

mohax_2000 wrote:

voted wah bagus nih threadnya
kirim ke redaksi media2 massa donk hasil diskusinya
ahaha akhirnya kewajiban saya buat membuka visi lebih dalam terpanggil xD

Yamaha yg dimaksud Rakuin itu, institut & toko musik kan?
soalnya ada gap yg cukup jauh sama Yamaha di bidang otomotif

Tentu saja

mohax_2000 wrote:

bukan harga yang bikin sepi pembeli, tapi rasio fungsi vs biaya penukarnya.
mainan buat anak-anak seharga Rp 5 juta mahal ga?

Ini prinsip yang aku pegang mengenai software produksi musik. Software produksi musik sebenarnya bentuk maya dari alat musik, prosesor efek, dan barang-barang studio lain. Bila kita mau mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang itu, mengapa kita tidak mau membeli software asli?

mohax_2000 wrote:

tapi pertimbangkan kemungkinan berikut, gimana klo dgn Rp 5 juta, kita bisa punya vocalist professional, tools buat edukasi musik yg luas, brand image yang kuat, icon iklan produk sekunder, entertainer tanpa skandal, penghasil berbagai web service & aplikasi turunan yg baru, dan jalan masuk buat komunitas/industri yg positif, dll dll?
pertimbangkan...

Poin-poin yang bisa meyakinkan orang-orang. Nice!

mohax_2000 wrote:

vote yg bebas skandal, favoritku sih Astrid, Nunik Laluna, atau vocalist Mocca yg emang udah mendunia... vocaloid tuh image jangka panjang.

Perlu diingat bahwa karir utama sebagian besar donor suara Vocaloid bukan sebagai penyanyi, lebih banyak pengisi suara. Hal ini karena masalah kepemilikan suara yang bisa berabe. Mungkin hal yang lebih penting adalah mencari suara yang berkarakter.

indrahebat wrote:

argumennya haku keren.. ahahaha... dream high yes.

Berarti memang kita yang harus memotori yah?

Kita patut perjuangkan, ini aku ngerti, tapi ada fakta kalau kondisi pasar indonesia sekarang belum memungkinkan, kira2 langkah apa yang bisa diambil biar pasarnya bisa berkembang di indonesia? Musisi Desktop di Indonesia emang nggak sebanyak di Jepang kan? Ada yang tau seberapa banyak?

Apa berarti di sini kita perlu mempromosikan vocaloid sebagai virtual instrument? Bukan sebagai objek idola?

Poin yang menarik.

Bila kita mempromosikan Vocaloid sebagai alat musik maya, sebenarnya itu kembali pada tujuan awal mengapa Yamaha membuat Vocaloid. Bagaimana pun juga, target pasar software Vocaloid adalah produser musik, bukan orang awam. Walau penggemar Vocaloid mempengaruhi keberhasilan Vocaloid, itu adalah tanggung jawab masing-masing produser musik untuk membuat lagu-lagu yang bisa diterima masyarakat. Dalam hal ini, studio hanya berfokus pada pembuatan software yang berkualitas. Tokoh Vocaloid hanya dijadikan maskot saja.

Bila kita mempromosikan Vocaloid sebagai objek idola, ini akan memberikan insentif pada studio. Perlu diingat, tokoh Vocaloid tidak bisa dipakai untuk tujuan komersial tanpa izin studio yang membuatnya. Kalau Vocaloid dijadikan objek idola, studio akan mendapatkan masukan tambahan dari royalti penggunaan tokoh, tapi di sisi lain, mereka harus berperan aktif dalam mempromosikan tokoh Vocaloid mereka kepada kalangan orang awam.

Menurutku sih halangan terbesar untuk adanya Vocaloid Indonesia itu karena masih belom banyak produser2 yg memakai Vocaloid secara professional. Maksudnya, lagu2 vocaloid buatan fans memang banyak, tapi belom terlalu dikenal (oleh orang2 awam seperti saya).

Karena itu kyknya Yamaha masih akan mikir dua kali kalo mau investasi dengan bikin Vocaloid Indonesia. Apalagi, bahasa Indonesia itu kan masih sedikit mirip2 dengan bahasa Jepang, jadi lebih kurang urgent buat Yamaha untuk rilis Vocaloid indonesia, dibandingin dengan bahasa lain yg lebih susah kayak Spanyol (Bruno dan Clara itu spanyol kan?) dan ya mungkin Jerman atau Perancis.

(Mungkin, mungkin loh, Yamaha bakal mikir kyk gini "Ah, bahasa Indonesia kan agak mirip2 sama bahasa Jepang, biar aja mereka pake yg versi Jepang. Kita rilis bahasa lain yg lebih susah aja.")

Mungkin sampai Miku bisa sering konser di Indonesia (seenggaknya setahun dua kali), yang artinya fans nya udah banyak banget dan lebih dikenal umum, baru bakal keluar Vocaloid Indonesia. Ya kayaknya sih mungkin paling lambat 5 tahun lagi, kalo pemerintah Indonesia masih kayak gini.

saya gak sependapat dengan alasan bahasa Indonesia yang agak mirip2 bahasa Jepang, bayangin aja konsonan di bahasa Jepang cuman satu, cuman huruf "n" aja, sedangkan Indonesia konsonannya ada banyak jadi variasinya juga lebih banyak ketimbang bahasa Jepang.

yep, konsonan itu masalah terbesar..
misal buat kata2 seperti takut, sebab, lepas, resah, dll..
trus juga mreka ga ada "c" doang....adanya "ch"..
jadi nya kayak chinta laura...mana hujhan ga da ojhek, bechek..."OTL
dan masih banyak lagi..

dan karena itu, aku stuju sama haku, emang VB indo harusny bisa di jual ke jepang, secara huruf2 dan suku kata kita lebih lengkap...
buktinya, orang indonesia sama skali ga bakal kesusahan pronounce jepang kecuali di indo nya selalu pakai logat daerah (tidak bermaksud menyinggung)...
tapi orang jepang kesulitan nyebut bahasa indonesia..

kita harusnya bangga, lidah kita tuh cocok buat ngomong segala bahasa~
^OOT deh...>.<